Nico Pelamonia
Nico Pelamonia | |
---|---|
Lahir | (1940-03-16)16 Maret 1940 Ambon, Hindia Belanda |
Meninggal | 15 Mei 2017(2017-05-15) (umur 77) Jakarta, Indonesia |
Pekerjaan | aktor, sutradara |
Suami/istri | Enita Sriyana |
Nico Pelamonia (16 Maret 1940 – 15 Mei 2017) adalah seorang aktor dan sutradara pada era tahun 1970-an. Istrinya, Enita Sriyana pernah menjadi host Santapan Nusantara yang pernah ditayangkan di MNCTV.[1]
Pendidikan
Tamat SLA, tahun 1962, melanjutkan pendidikan di ATNI (Akademi Teater Nasional Indonesia) namun tidak sampai selesai. Pernah mengikuti penataran penyutradaraan film dan televisi di Jerman Barat tahun 1969-1970.[2]
Karier
Semasa kuliah di ATNI, ia aktif mengikuti pementasan drama. Di TVRI ia bekerja sebagai pengarah acara. Dan sambil bekerja di stasiun TV milik pemerintah tersebut, ia merangkap kerja sebagai figuran dalam film Di Balik Awan tahun 1963. Oleh tokoh pelayaran Kapten Harun Rasidi dan istrinya, Tuti Mutia, ia diajak ikut serta dalam perusahaan Pertisa Film yang kemudian menjadi Tuti Mutia Film Production pada tahun 1965-1976.
Dalam FFI tahun 1976, ia meraih Piala Citra untuk penyutradaraan terbaik dalam film Semalam di Malaysia yang diproduksi tahun 1975. Dalam FFA (Festival Film Asia) di Taipei, Taiwan tahun 1974, ia terpilih sebagai aktor terbaik dalam film Laki-Laki Pilihan yang diproduksi tahun 1973.
Film pertama yang disutradarainya adalah Senja di Jakarta tahun 1967, yang dibuat berdasarkan novel Mochtar Lubis. Filmnya yang lain adalah Yang Jatuh di Kaki Lelaki tahun 1971, Anjing-anjing Geladak tahun 1972. Film – film berikutnya Wajah Tiga Perempuan tahun 1976) Marina tahun 1977, Yoan tahun 1977, Perempuan Tanpa Dosa tahun 1978 dan Di Ujung Malam tahun 1979.[3]
Filmografi
Film
Sebagai aktor
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
1963 | Masa Topan dan Badai | Karya debut | |
1965 | Karma | ||
1966 | Fadjar di Tengah Kabut | Sarkam | |
1967 | Sendja di Djakarta | ||
1970 | Hidup, Tjinta dan Air Mata | Bono | |
Samiun dan Dasima | |||
1972 | Anjing-Anjing Geladak | ||
1973 | Laki-Laki Pilihan | ||
1976 | Tragedi Tante Sex | ||
Si Doel Anak Modern | |||
1977 | Pengalaman Pertama | ||
Yoan, Sayang Anakku Sayang | |||
Istriku Sayang Istriku Malang | |||
1978 | Ombaknya Laut Mabuknya Cinta | ||
1983 | Musang Berjanggut | ||
1986 | Penyesalan Seumur Hidup | ||
Nagabonar | Mariam | ||
1987 | Akibat Kanker Payudara | ||
2007 | Nagabonar Jadi 2 |
Sebagai pembuat film
Tahun | Judul | Dikreditkan sebagai | Catatan | |
---|---|---|---|---|
Penulis | Sutradara | |||
1967 | Sendja di Djakarta | Ya | Ya | Debut penyutradaraan |
1971 | Jang Djatuh di Kaki Lelaki | Tidak | Ya | |
1972 | Anjing-Anjing Geladak | Tidak | Ya | |
1973 | Laki-Laki Pilihan | Ya | Ya | |
1974 | Prahara (Betinanya Seorang Perempuan) | Tidak | Ya | |
1975 | Semalam di Malaysia | Tidak | Ya | |
1976 | Wajah Tiga Perempuan | Tidak | Ya | |
1977 | Marina | Tidak | Ya | |
Anggrek Merah | Tidak | Ya | ||
Yoan, Sayang Anakku Sayang | Tidak | Ya | ||
1978 | Perempuan Tanpa Dosa | Ya | Ya | |
1979 | Karena Dia | Tidak | Ya | |
Di Ujung Malam | Tidak | Ya | ||
1980 | Cantik | Ya | Tidak | |
Permainan Bulan Desember | Tidak | Ya | ||
1981 | Amalia S.H. | Cerita | Tidak | |
dr. Karmila | Tidak | Ya | ||
1983 | Luka Hati Sang Bidadari | Tidak | Ya | |
1984 | Yang Terbelenggu | Tidak | Ya | |
Kenikmatan | Tidak | Ya | ||
1988 | Gema Kampus 66 | Tidak | Ya |
Penghargaan dan nominasi
Penghargaan | Tahun | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
Festival Film Indonesia | 1976 | Sutradara Terbaik | Semalam di Malaysia | Menang |
1982 | dr. Karmila | Nominasi |
Pranala luar
- (Indonesia) Biografi nico Pelamonia di tamanismailmarzuki.comDiarsipkan 2008-05-14 di Wayback Machine.
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Teguh Karya untuk Ranjang Pengantin | Sutradara Terbaik (Festival Film Indonesia) 1976 untuk Semalam di Malaysia | Diteruskan oleh: Sjuman Djaya untuk Si Doel Anak Modern |
- l
- b
- s
hingga
1970-an
- Lilik Sudjio (1955)
- Bachtiar Siagian (1960)
- Misbach Jusa Biran (1967)
- Wim Umboh (1973)
- Teguh Karya (1974)
- Teguh Karya (1975)
- Nico Pelamonia (1976)
- Sjuman Djaya (1977)
- Ami Prijono (1978)
- Teguh Karya (1979)
- Frank Rorimpandey (1980)
- Ismail Soebardjo (1981)
- Arifin C. Noer (1982)
- Teguh Karya (1983)
- Syuman Djaya (1984)
- Slamet Rahardjo (1985)
- Teguh Karya (1986)
- Slamet Rahardjo (1987)
- Eros Djarot (1988)
- Teguh Karya (1989)
- Arifin C. Noer (1990)
- Imam Tantowi (1991)
- Chaerul Umam (1992)
- Rudi Soedjarwo (2004)
- Hanung Bramantyo (2005)
Nayato Fio Nuala(dibatalkan) (2006)- Hanung Bramantyo (2007)
- Mouly Surya (2008)
- Aria Kusumadewa (2009)
- Benni Setiawan (2010)
- Ifa Isfansyah (2011)
- Herwin Novianto (2012)
- Rako Prijanto (2013)
- Adriyanto Dewo (2014)
- Joko Anwar (2015)
- Riri Riza (2016)
- Edwin (2017)
- Mouly Surya (2018)
- Garin Nugroho (2019)
- Joko Anwar (2020)
- Wregas Bhanuteja (2021)
- Edwin (2022)
- Jeremias Nyangoen (2023)
Referensi
- ^ Fimela.com (2017-05-15). "Sutradara Legendaris Nico Pelamonia Meninggal Dunia". fimela.com. Diakses tanggal 2023-11-12.
- ^ adminkbo (2023-07-26). "Beginilah Kata Orang Terdekatnya Mengenai Sosok Nico Pelamonia – KBO-BABEL". Diakses tanggal 2023-11-12.
- ^ "Nico Pelamonia | Ensiklopedia Online, Wiki eduNitas". edunitas.com. Diakses tanggal 2023-11-12.