Operasi Konrad

Operasi Konrad adalah operasi militer yang dilakukan oleh Nazi Jerman untuk membebaskan atau setidaknya meringankan kepungan atas Kota Budapest. Operasi ini dimulai sejak tanggal 1 Januari tahun 1945 ketika Operasi Konrad I dimulai. Operasi ini dibagi menjadi tiga bagian:

  • Operasi Konrad I - 1 Januari 1945 - Dipimpin oleh Korps Panzer ke-IV SS dari Tata. Dihentikan di dekat Bicske.
  • Operasi Konrad II - 7 Januari 1945 - Dipimpin oleh Korps Panzer ke-IV SS dari Esztergom. Berhenti di Pilisszentkereszt.
  • Operasi Konrad III - 17 Januari 1945 - Dipimpin oleh Korps Panzer ke-III SS dan Korps Panzer ke-IV SS dari selatan Budapest, dekat Székesfehérvár, dengan mencoba untuk mengelilingi sepuluh divisi Soviet. Dihentikan selatan dari Ercsi.

Latar belakang

Pada Tanggal 14 Desember, Pasukan Soviet melancarkan serangan besar-besaran terhadap padukan Jerman yang beroperasi di Hungaria. Dan pada siang hari tanggal 26 Desember, Detasemen-detasemen terdepan dari Korps Tank XVIII dari Front Ukraina Ke-3 Pimpinan Marsekal Fyodor Tolbukhin, dengan Penuh kemenangan menutup kepungan Ganda ini saat bergabung dengan Unsur-Unsur dari Front Ukraina Ke-2 di Kota katedral kuno Esztergom di tikungan sungai Danube.

Akibat bergabungnya kedua Front Soviet, sekitar 33.000 orang prajurit Jerman dan 37.000 Prajurit Hungaria terkepung bersama lebih dari 800.000 warga sipil di dalam kota tersebut. Budapest kini berada dalam cengkraman maut kedua Front Soviet tersebut.

Keadaan dari Garnisun Budapest yang makin memburuk dari hari ke hari membuat Hitler berencana untuk membebaskan kepungan atas kota tersebut sekaligus untuk menghancurkan pasukan Soviet yang beroperasi di Hungaria.

Operasi Konrad I

Rencana dan Taktik Jerman

Untuk menyelamatkan pasukannya di Budapest, Adolf Hitler, tanpa berkonsultasi dengan Kepala Stafnya, memerintahkan Korps Panzer IV SS pimpinan SS-Obergruppenführer Herbert Otto Gille, untuk meninggalkan kota Warsawa yang sebenarnya sedang terancam bahaya besar. Hitler memerintahkan korps ini untuk bergerak tujuh atau delapan ratus kilometer ke selatan menuju Danau Balaton di Hungaria.

Berangkat dari barat laut Warsawa pada tanggal 26 Desember 1944, anak buah Gille menghabiskan waktu empat hari perjalanan dengan kereta api di bawah udara yang membeku melewati Praha, Wina, dan Bratislava menuju Komarom di Sungai Danube, yang terletak di sebelah barat Hungaria.Mereka menurunkan 100 Tank dan bergerak ke Timur. Misi mereka adalah menerobos ke timur menuju daerah yang terletak antara Tata dan Danube,kemudian bersama-sama menyerang, lewat daerah berhutan di utara pegunungan Vertes, Bicske-Zsambek,yang berada di ujung timur mereka, sebagai sasaran pertama mereka. Sasaran kedua mereka adalah Kota Budapest.

Korps Panzer IV SS

  • Divisi Panzer Ke-3 SS "Totenkopf": berkekuatan 18.000 orang.
  • Divisi Panzer Ke-5 SS "Wiking": berkekuatan 17.400 orang.
  • Divisi Panzer Ke-19.
  • Divisi Infanteri Ke-73.
  • Divisi Kaveleri Ke-1 Hungaria.
  • Detasemen Artileri Berat SS Ke-504.

Korps ini memiliki sekitar 300 Panzer dan Meriam Bermotor.

Korps ini didukung Oleh:

  • Unsur-unsur dari Divisi Panzer Ke-6.
  • 1 Divisi Kaveleri Hungaria.
  • "Kampfgruppe Pape" (terdiri atas unsur-unsur dari Divisi Panzer ke-3,6,8 serta Divisi Volksgrenadier ke-271 dan Divisi Kaveleri Ke-1 Hungaria).

Pertempuran

Operasi Konrad I

Serangan Balasan Jerman, Operasi Konrad dimulai pada pukul 06.00 pagi di Tahun Baru 1945, tanpa tembakan Artileri pendahuluan untuk menguatkan unsur pendadakan. Jalan-jalan ke luar wilayah pegunungan diranjaui, dan banyak barikade Anti-Tank menutupi jalan.Unit-unit terdepan Jerman, yang dipelopori sebuah batalion dari Resimen SS "Germania", menyerang Agostian, sasaran pertama mereka.

Serangan berikutnya, yang dilancarkan pada malam yang terang antara tanggal 2 dan 3 Januari, berjalan dengan sulit karena adanya medan ranjau. Meriam-meriam Anti-tank Soviet yang ditanam di parit-parit dilindas, sebelum pasukan SS memutar menuju Tartan/Vertes Tolan,yang kemudian di rebut oleh unit-unit "Germania". Pada waktu fajar menyingsing, dalam suatu serangan mendadak, pasukan SS berhasil menyingkirkan sebuah posisi meriam anti-tank lawan di tepi hutan di sebelah timur Tolan.

Namun gerakan lebih lanjut pasukan SS ini disepanjang sebuah jalan yang berkelok-kelok dan menurun tajam di lereng berhutan dihujani oleh tembakan gencar lawan yang berada di bagian lambungnya. Sekalipun mendapat dukungan udara dari pesawat-pesawat Pembom Tukik Luftwaffe yang dipimpin oleh Kolonel Ulrich Rudel, pasukan SS tidak berhasil menorobos pertahanan lawan, yang menempatkan artilerinya di daerah jurang maupun puncak-puncak bukit.

Sebuah Kampfgruppe (Gugus Tugas) SS "Wiking" di bawah SS-Obersturmbahnführer Darges kemudian ditugaskan untuk melancarkan serangan melewati Bukit 204 menuju Bicske.Misi mereka adalah merebut jalan dan titik persimpangan rel kereta api Bicske serta blokade jalan Bicske-Budapest. Mereka akan bergerak pada waktu malam.

Oleh karena wilayah yang harus dilewati sangat sulit dan curam, tank-tank SS harus ditarik ke atas bukit dengan traktor- traktor. Pada waktu fajar, Batalion Grenadier SS "Norge", yang terutama terdiri atas sukarelawan dari Norwegia, di bawah SS-Sturmbahnführer Fritz Vogt bergabung dalam serangan.Tembakan gencar meningkat dari bagian lambung yang tertutup kabut, khususnya dari mortir-mortir berat yang datang dari arah Zsambek.Dalam pertempuran itu,pasukan SS berhasil merampas 15 truk lawan, beberapa di antaranya dengan meriam-meriam anti-tank yang masih dicantelkan.

Suatu serangan mendadak di bawah kabut tebal oleh lima tank Panther dilancarkan ke Bicske, yang terletak 1 kilometer di sebelah barat Hegyiks, di bawah pimpinan SS-Hauptsturmführer Lichte. Setengah perjalanan menuju Bicske,kabut menghilang dan dua Panther segera terbakar akibat tembakan lawan.Tiga Panther lainnya terpaksa mengundurkan diri ke arah Hegyiks, sambil menembakkan asap.

Oleh karena tidak memiliki pasukan yang memadai, serangan untuk merebut Bicske mengalami kegagalan. Di Bicske sendiri, Divisi SS "Wiking" harus berhadapan dengan Tentara Merah yang berkekuatan 1 Resimen Tank Berat, 4 Resimen Meriam Penyerang, 3 Divisi Senapan, 1 Brigade Mekanis,dan 6 Batalion Teknis, 2 atau 3 kali lipat dari kekuatan yang dimiliki oleh Jerman. Patroli-patroli pengintai yang dikirim ke arah Zsambek dan jalur perbekalan pun dihalau oleh lawan.

Hal serupa juga terjadi di sepanjang jalur serangan Jerman, di mana pada tanggal 4 Januari, Korps Mekanis Garda I Soviet juga tiba dari Adony.Kerugian di pihak Jerman dan Hungaria antara tanggal 1-7 Januari meningkat hingga sekitar 3.500 orang prajurit-hampir 10 persen dari kekuatan Korps Panzer IV SS-yang terbunuh, terluka, atau hilang, sementara 39 tank dan meriam penyerang dihancurkan.

Operasi Konrad III

Soviet Front Ukraina ke-3 menahan serangan dari Satuan Darat ke-6 Jerman. Pemimpin serangan itu adalah Korps Panzer SS Ke-IV, yang dengan tiga divisi lapis baja dan bersama dengan Korps Panzer Ke-III, memiliki 376 Kendaraan Lapis Baja operasional pada awal ofensif. Pasukan Garda Ke-4, dengan hanya 250 AFV operasional, memiliki staf intelijen yang buruk yang benar-benar gagal mendeteksi kedatangan SS Panzer Corps IV di depannya. Bagian intelijen dari Front Ukraina ke-2 dan ke-3 secara keliru mempercayai SS Panzer Corps IV sedang dikerahkan kembali ke Hungaria bagian barat. Menikmati dukungan kekuatan udara Jerman, serangan SS SS Panzer Corps mencapai kejutan penuh, Pasukan Garda ke-4 Soviet dikuasai dalam waktu kurang dari dua hari sebagai Divisi Panzer SS ke-3 dan ke-5, yang dilengkapi dengan baik dengan tank Panther yang secara kualitas superior dari T-34 dari Soviet, menghancurkan ratusan tank Soviet secara berurutan. Korps Tank 18 Soviet dan Korps Senapan ke-130 dikepung dan serangan balik oleh Korps Mekanik ke-7 dihancurkan oleh tank SS. Jerman tidak memiliki infanteri untuk dengan cepat mengurangi kantong dan banyak pasukan Soviet mampu keluar. Pada akhir hari pertama, lubang selebar 30 kilometer dan kedalaman 60 kilometer tercipta di garis depan Soviet dan tank-tank SS mencapai Danube pada 19 Januari, membelah dua pasukan Soviet di Transdanubia.

Pada 21 Januari, Jerman telah merebut 400 kilometer persegi wilayah, sebuah prestasi yang sebanding dengan perolehan awal Jerman selama Pertempuran Bulge di Front Barat pada bulan Desember 1944. Situasi di titik persimpangan Soviet di Danube membatasi kepanikan. Mengalami serangan Luftwaffe yang konstan, 40.000 tentara Soviet dan sejumlah besar material perang dipindahkan ke bagian timur untuk menghindarinya jatuh ke tangan Jerman. Kota Hungaria yang berpenduduk 40.000 jiwa dan titik transit pasokan utama Székesfehérvár ditangkap oleh Poros pada 22 Januari setelah pertempuran sengit. Pada 19 dan awal 20 Januari tidak ada pasukan Soviet antara ujung tombak SS Panzer Corps dan garnisun Axis di Budapest. Front Ukraina ke-3 memindahkan Korps Kavaleri ke-5 dengan 100 tank, 360 buah artileri, tiga resimen senjata anti-tank, dan enam resimen artileri untuk memblokir celah tersebut.

Pemindahan ini dilakukan tepat waktu pada tanggal 20 Januari setelah 60 kilometer berbaris ketika Jerman juga menderita kerugian manusia dan material yang sangat besar dalam menghancurkan semua tank Angkatan Darat Garda ke-4, memiliki tingkat bahan bakar dan amunisi yang kritis dan belum mengendalikan Székesfehérvár yang hari, memperpanjang jalur pasokan Jerman. Korps Mekanik ke-1 Soviet juga dikerahkan untuk melawan SS, memperlambat kemajuan Jerman yang diarahkan ke timur laut menuju Danau Velence. Divisi Panzer SS ke-3 Totenkopf masuk ke pertahanan Soviet dan berada dalam jarak 25 kilometer dari kantong Budapest pada 26 Januari. Divisi Panzer ke-1 menembus garis pertahanan Soviet dekat Vál dan menjalin kontak radio dengan para pembela Budapest. Divisi ini kemudian diperintahkan oleh komandan Angkatan Darat ke-6 Hermann Black, untuk mundur, memicu kemarahan dengan Herbert Gille, komandan Korps Panzer SS IV. Penyebab mendasar di balik perintah Balck adalah kurangnya infanteri di korps, yang berarti garis keamanan yang panjang dan rentan

Akibat dari Pertempuran

Kegagalan Operasi Konrad menyebabkan pasukan Jerman di Budapest gagal terselamatkan. Efeknya semakin diperbesar dengan serangan terakhir Hitler ke Hungaria.

Daftar Pusaka

Nino, Oktorino. (2015). Neraka di Hungaria-Kekalahan Terbesar Waffen-SS. Elex Media Komputindo. ISBN 978-602-026498-1.

Nino, Oktorino. (2013). Neraka di Front Timur. Elex Media Komputindo. ISBN 978-602-02-1250-0.

Kategori: Perang Jerman-Soviet Pertempuran dan operasi militer dalam Perang Dunia II | Pertempuran Perang Dunia II melibatkan Jerman | Pertempuran Perang Dunia II melibatkan Rusia Pertempuran Perang Dunia II melibatkan Hungaria