Santung
Rayon atau santung adalah kain yang dibuat dari serat hasil regenerasi selulosa. Serat yang dijadikan benang rayon berasal dari polimer organik, sehingga disebut serat semisintesis karena tidak bisa digolongkan sebagai serat sintetis atau serat alami yang sesungguhnya.[1] Dalam industri tekstil, kain rayon dikenal dengan nama rayon viskosa atau sutra buatan. Ini karena karakteristiknya hampir menyerupai kain sutra. Namun harganya lebih terjangkau dibandingkan Sutra. Kain rayon biasanya terlihat berkilau dan tidak mudah kusut. Serat rayon memiliki unsur kimia karbon, hidrogen, dan oksigen.
Penggunaan
Kain rayon digunakan secara luas dalam industri garmen untuk bahan pakaian dan perlengkapan busana, seperti daster, jaket, jas, pakaian dalam, syal, topi, dasi, kaus kaki, dan kain pelapis sepatu. Kain jenis ini juga dipakai sebagai kain alas dan pelengkap perabot rumah tangga (seprai, selimut, tirai) dan alat-alat kebutuhan industri (kain untuk perabot rumah sakit, benang ban), serta barang kesehatan pribadi (pembalut wanita dan popok). Di Indonesia, kain rayon merupakan bahan baku untuk industri kain dan baju batik.
Tekstur
- Sampel kain rayon dari sebuah rok.
- Rok lain dengan tekstur berbeda.
- Blus dengan tekstur serupa dengan gambar nomor dua.
Referensi
- ^ "Rayon: The First Semi-Synthetic Fiber Product". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-27. Diakses tanggal 2009-01-22.
Pranala luar
- (Indonesia) Tekstil & produk tekstil (situs web Asosiasi Pertekstilan Indonesia)
- l
- b
- s
Bedasarkan status |
|
---|---|
Bedasarkan fungsi |
|
Bedasarkan iklim |
|
Lain-lain |
|
manajemen
- Aforestasi
- Alometri pohon
- Arborikultur
- Arsitektur pohon
- Deforestasi
- Degradasi
- Dendrologi
- Dendrokronologi
- Ekologi api
- Hutan
- informatika
- Inventarisasi
- Manajemen hama
- Patologi
- Perlindungan
- Restorasi
- Hutan primer
- Kayu bersertifikat
- Manajemen berkelanjutan
- Pemanfaatan hutan
- Pembakaran terkendali
- Penipisan ekologis
- Pengukuran pohon
- Permodelan pertumbuhan dan hasil
- Reboisasi
- (urban)
- Silvikultur
- Silvologi
- Daur ulang kayu
- Deforestasi
- Hujan asam
- Fragmentasi hutan
- Jasa ekologis
- Kebakaran hutan
- Kematian hutan
- Peladangan
- Ladang berpindah
- Pembalakan liar
- Pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan
- Sekuestrasi karbon
- Tebang habis
- Tebang pilih
- Spesies invasif
- Anatomi kayu
- Hasil hutan
- Penebangan kayu
- Terubusan
- Manufaktur
- Kayu gelondongan
- Industri pulp dan kertas
- Penggergajian kayu
- Produk
- Kayu lapis
- Kayu serpih
- Venir kayu
- Papan partikel
- Papan serat
- Furnitur
- Biochar
- Biomassa
- Arang
- Hasil hutan non-kayu
- Rayon
- Resin
- Karet
- Kulit kayu penyamakan
- Jalur rel hutan
- Hutan tanaman
- Budi daya pohon natal
- Budi daya kenanga
- Budi daya sengon
- Hutan jati
- Hutan pinus
- Budi daya pohon-pohon keras
- Kayu
- Rimbawan
- Arboris
- Pemotong kayu
- Pemasang choker
- Ekologis
- Pemadam kebakaran liar
- Pembawa kayu
- Pengukur kayu
- Penebang kayu
- Jagawana
- Penyadap getah
organisasi
Organisasi kehutanan |
|
---|---|
Kebijakan kehutanan |
|
Lain-lain |
|
- Arbor Day
- Big Tree Plant (UK)
- Billion Tree Campaign
- Great Green Wall (Africa)
- International Day of Forests
- International Year of Forests
- Million Tree Initiative
- Three-North Shelter Forest Program (China)
- World Forestry Congress
Artikel bertopik kimia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s